Mantan PM Korsel Han Duck Soo Umumkan Maju Capres

Mantan PM Korsel – Korea Selatan kembali diguncang dengan pengumuman mengejutkan dari mantan Perdana Menteri Han Duck Soo. Di usia yang tidak lagi muda, Han secara terbuka menyatakan dirinya akan maju sebagai calon presiden dalam pemilu mendatang. Publik pun terbelah. Ada yang menganggap ini sebagai bentuk dedikasi luar biasa terhadap negara, namun tak sedikit pula yang melihatnya sebagai manuver politik penuh ambisi dari seorang veteran yang menolak pensiun.

Han Duck Soo, sosok yang pernah menjabat sebagai PM sebanyak dua kali — pada tahun 2006 dan kembali lagi di era Presiden Yoon Suk-yeol — di kenal sebagai birokrat senior yang tenang namun tajam slot bet 400. Di balik wajahnya yang kalem, tersimpan strategi dan kalkulasi politik yang selama ini menghindar dari sorotan publik. Kini, ia memilih keluar dari bayang-bayang, menantang generasi baru politisi yang mulai mendominasi panggung nasional.

Panggung Lama, Aktor Lama — Apa yang Di kejar Han Duck Soo?

Langkah Han Duck Soo di nilai banyak pengamat sebagai upaya “comeback” yang tak biasa. Sementara negara lain bergerak ke arah politik yang lebih muda dan segar, Korea Selatan justru menyaksikan kembalinya tokoh era lama ke medan laga. Dengan nada yang penuh percaya diri, Han menyatakan bahwa “pengalaman adalah aset terbesar” dan bahwa negara butuh tangan dingin yang sudah terbukti, bukan janji kosong politisi muda yang haus kekuasaan.

Namun publik tak sepenuhnya membeli narasi itu athena gacor. Banyak yang mempertanyakan urgensi pencalonan ini. Apakah Han benar-benar ingin menyelamatkan Korea dari krisis? Atau ini hanya upaya terakhir seorang tokoh senior untuk meninggalkan jejak sejarah yang lebih besar sebelum ia benar-benar di lupakan?

Peta Politik Berubah: Ancaman atau Kesempatan?

Pencalonan Han Duck Soo jelas akan mengubah dinamika politik Korsel. Ia bukan pemain sembarangan. Dengan jaringan luas, pengaruh besar di kalangan elit, dan akses terhadap kekuatan ekonomi, Han bisa menjadi kuda hitam yang membalikkan peta kekuatan politik yang sudah terbentuk slot depo 10k. Partai oposisi dan kubu konservatif pun mulai cemas — karena Han bisa merebut suara dari basis yang selama ini mereka anggap aman.

Namun di sisi lain, keputusannya bisa menjadi bumerang. Generasi muda di Korea Selatan di kenal kritis, progresif, dan tidak segan menggulingkan tokoh yang di anggap tidak relevan dengan zaman. Mereka menginginkan perubahan struktural, bukan sekadar wajah lama dengan retorika baru.

Menuju Pertarungan yang Membara

Satu hal yang pasti: dengan langkah ini, Han Duck Soo telah menyulut api dalam arena politik Korea Selatan. Ia membuka babak baru yang menjanjikan pertarungan ideologi, strategi, dan kepentingan. Apakah ini awal dari kebangkitan kembali tokoh-tokoh senior? Atau justru lonceng kematian bagi politik gaya lama?

Waktu akan menjawab. Tapi satu hal yang jelas — Korea Selatan tak akan sama lagi setelah deklarasi mengejutkan ini.